Senin, 14 Oktober 2013

MOBIL MURAH


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Belakangan ini Indonesia baru saja diramaikan dengan pemberitaan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik yang menyampaikan kebijakkan pemerintah dalam menyetujui atau tidak beredarnya mobil “ MURAH “ di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut tentunya mengundang perbincangan yang luar biasa di masyarakat Indonesia dan pertengkaran antara jokowi dengan menteri perindustrian Indonesia. Bahkan menjelang pemilu 2014, banyak sekali pernyataan daripada para pengamat politik dalam negeri yang menyatakan bahwa unsur kemunculan kebijakkan ini identik dengan adanya unsur-unsur politik di dalamnya.
Sebenarnya wacana yang pada akhirnya disetujui ini sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan di IIMS 2012 sudah diperkenalkan mobil LCGC yang dikeluarkan oleh dua produsen yang cukup dominan di Indonesia yaitu Astra Daihatsu Motor dan Toyota Astra Motor. Berbagai pertimbangan telah dilakukan pemerintah dalam menentukkan kebijakkan ini. Sehingga pada akhirnya keputusan final adalah mengeluarkan mobil LCGC yang tak lain untuk menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN di 2015 mendatang.
Tetapi apa jadinya ibu kota Indonesia bila ternyata banyak juga masyarakat dari kelas menengah ke atas yang membeli mobil murah tersebut ? Apa tanggapan para tokoh penting di Indonesia mengenai beredarnya mobil “ MURAH “ di Indonesia.

1.2   PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dibuat maka dapat diambil beberapa masalah, yaitu :
1.      Apa dampak positive dan negative dari produksi mobil “ MURAH “ ?
2.      Apa penyebab dari produksi mobil “ MURAH “ ?
3.      Bagaimana cara mengatasi adanya produksi mobil “ MURAH “ ?
4.    Apa pendapat para tokoh besar yang terkait mengenai produksi mobil “ MURAH  “ ?

1.3   TUJUAN DAN MANFAAT
A.  Tujuan
Agar kita mengetahui menyebab dari pertngkaran dan perbincangan serta solusi dari masalah ini.
B. Manfaat
Semoga pembahasan ini dapat dimengerti dan dipahami oleh semua pihak sehingga permasalahan mobil “ MURAH “ ini dapat terselesaikan.
1.4   METODE PENULISAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode studi documenter. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka, pada metode ini, penulis membaca artikel dan tanggapan para tokoh penting di Indonesia yang berhubungan dengan penulisan inmiah serta berkaitan dengan masalah mobil “ MURAH “.


BAB II
PEMBAHASAN

Menteri perindustrian Indonesia “ MS Hidayat”  memastikan kebijakan mengenai produksi mobil “ MURAH “ dan ramah lingkungan akan dikeluarkan pemerintah.

Dari berbagai pendapat telah muncul opini tentang dampak positif dan negatif dari beredarnya mobil mewah, antara lain :

A. Dampak Positif
1.Diatas kertas program mobil “ MURAH”  dan ramah lingkungan dapat mendatangkan investasi hingga 3,5 miliar dollar AS atau Rp. 38,5 triliun lebih apabila dihitung dengan kurs Rp. 11.000.-
2. Kebijakan LCGC akan mendorong pertumbuhan industri automotif Tanah Air. Sampai triwulan III tahun ini industri alat angkut (automotif) telah tumbuh sebesar 7,52%. Sementara, Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama kurun Januari hingga November 2012 mobil merek Jepang tetap menguasai pasar automotif Indonesia.
3. Dari versi Pemerintah Kebijakan LCGC ini menurut menteri perindustrian Indonesia sesungguhnya memberi kesempatan kepada masyarakat kecil untuk bisa mempunyai mobil sendiri.
B. Dampak Negatif
1. Nilai investasi yang telah dibahas diatas tidak sebanding dengan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh kemacetan yang semakin parah di kota-kota besar misalnya Jakarta, Bandung, Bogor dan sebagainya. Sebagai contoh pada tahun 2012 kerugian ekonomi akibat kemacetan di kota Bandung mencapai Rp. 4,91 triliun akibat ketidak seimbangan antara volume kendaraan dengan perbaikan atau penambahan infrastruktur. Kerugian tersebut belum ditambah dengan kerugian ekonomi secara tidak langsung antara lain polusi suara serta polusi udara akibat emisi karbondioksida yang berpengaruh terhadap iklim.
2. Perlu kita perhatikan juga bahwa kebijakan mobil “ MURAH “ ini akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara dengan melonjaknya penggunaan BBM bersubsidi. Tahun ini saja penggunaan BBM bersubsidi mencapai 50 juta kilo liter dari rencana 46 juta kilo liter sehingga akan menjebol APBN akibat penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat. Bagaimanapun program mobil murah dan ramah lingkungan ini bertolak belakang dengan semangat penghematan penggunaan BBM yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah.


Selain dampak positif dan negatif  kebijakan mengenai produksi mobil “ MURAH “ juga menimbulkam permasalahan lain. Saya mencoba merangkum beberapa permasalahan tersebut. Berikut diantaranya :
1. Mobil “ MURAH “ akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah di beberapa kota-kota besar di Indonesia. Khususnya bagi kawasan JABODETABEK yang cenderung di dominasi oleh kendaraan pribadi. Bahkan untuk DKI Jakarta sendiri, kebijakkan ini sudah berlawanan arah dengan kebijakkan daripada Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) di dalam proses menanggulangi kemacetan yang ada di Ibukota. Bahkan beliau sempat mengirimkan pesan kepada bapak Wapres kita mengenai permasalahan ini.
2. Mobil “ MURAH “ bukanlah solusi bagi transportasi di Indonesia, yang seharusnya dikembangkan adalah moda-moda transportasi yang mendukung seperti MRT seperti yang digunakan di negara-negara maju.
3. Walaupun komponennya sekitar 80% berasal dari dalam negeri, tetapi produsen yang memproduksi mobil-mobil “ MURAH  “ tersebut adalah produsen-produsen dengan brand dari Jepang seperti Daihatsu, Toyota, Honda, Datsun, dan sebagainya.



Apabila pemerintah tetap bersikukuh mengeluarkan kebijakan mobil “ MURAH “ dan ramah lingkungan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kebijakan ini tidak lantas memicu berbagai masalah baru, antara lain :
1. Produksi mobil “MURAH “ dan ramah lingkungan ini selain untuk dipasarkan di dalam negeri sebaiknya dibarengi dengan ekport baik mobil maupun spare part lainnya.
2. Program konversi BBM ke BBG yang selama ini dikoar-koarkan pemerintah sebaiknya direalisasikan secara bertahap.
3. Perbaikan managemen traffik serta ketegasan dalam menegakkan aturan berlalu-lintas.
4. Percepatan penambahan dan perbaikan infrastruktur baik jalan maupun fasilitas pendukung     lainnya.

Adapun pendapat para tokoh besar yang terkait mengenai produksi mobil “ MURAH  “ , antara lain :
1.      Wakil Preiden Boediono
Menanggapi surat protes Jokowi ke dirinya, wapres boediono mengatakan pemerintah pusat tak akan lepas tangan soal masalah di Jakarta terutama resiko kemacetan makin parah karena adanya mobil murah “ saya ingin merespons surat gubernur DKI Jakarta, intinya pak Wagub ( Ahok hadir di acara ), pemerintahan pusat tidak akan lepas tangan untuk masalah DKI Jakarta termasuk masalah macet, banjir dan rumah. Kita siapa karena ini jendela rumah kita. “ kata Boediono saat acara pembukaan pameran IIMS 2013 di JIExpo Kemayoran, kamis 19/09/2013.
Menurut Boediono, pemerintah pusat punya kesepakatan dengan DKI Jakarta, dan siap mendampingi soal penanganan masalah di Jakarta. Ia pun memahami soal adanya kekhawatiran kehadiran mobil murah bias nambah masalah di Jakarta dan kota lainnya.
“Menurut saya, solusinya adalah meningkatkan secepat mungkin pemda dan pemerintahan pusat untuk   public transport. Kedua tidak menghambat orang beli mobil tetapi kita kenakan biaya saat berkendara di Jakarta.” Katanya. Menurut Boediono, Eletronic Road atau ERP kita harus kembangkan. Hak ini bias menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. “ Kalau mereka mau pakai harus bayar electronic road. Industri otomotif masih banyak dibutuhkan. Termasuk di Belitung, kalau numpuk di Jakarta, Surabaya, bandung, dan medan jadi masalah. Jadi bias dilakukan tanpa mengorbankan tenaga keja. “ katanya.


2.       Menko Perekonomian Hatta Rajasa
Hatta kemarin mengatakan sebenarnya dirinya ingin mobil-mobil murah ini berorientasi kepada ekspor selain dijual di dalam negeri. “ sebab nanti kita akan menghadapi ASEAN economic community, pasar tunggal ASEAN (2015). Oleh sebab itu kalau kita menerapkan itu di tanah air kita sebabgai basis produksi. Maka orientasinya harus kepada ekspor. Jangan justru memenuhi untuk dalam negeri kita.” Tutur Hatta di Istana Negara Jakarta, rabu (18/09/2013). Bila Indonesia menjadi basis produksi mobil murah di ASEAN, maka industri penunjang mobil murah ini bias dibangun. Akan banyak usaha kecil dan menengah yang bias tumbuh. Tapi apakah sudah ada pembicaraan soal menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil murah untuk ekspor? Hatta mengatakan belum ada pembicaraan kea rah tersebut. “ Tapi hendaknya menurt saya berpikirnya harus kesana, dan yang kedua road mapnya harus menuju kepada mobil nasional. Jadi 100% kia, sebab kalau tidak ya akan bergantung terus. Karena disebutnya green car, ya hendaknya bias mengurangi ketergantungan kepada BBM. Sepanjang apa yang saya sebutkan tidak memenuhi kebalikannya, ya kita evaluasi dong, “ papar Hatta. 
3.      Menteri perindustrian MS Hidayat
Sebagai menteri yang mengeluarkan aturan mobil murah. Hidayat tak mau ambil pusing dan santai saja terhadap protes Jokowi. “ Ya boleh saja kan ( Jokowi kirim surat). Kalau mau komentar saya silahkan tidak bemaksud menyusahkan, Kalau ada masalah di ibu kota ya kita selesaikan bersama-sama.” Tutur Hidayat di Istana Negars Jakarta, Rabu (18/09/2013). Hidayat mengatakan, Indonesia Negara yang demokratis, sehingga pemerintah siap menerima komentar. Mantan ketua kadin in mengatakan mobl murah tetap berjalan. Dirinya akan menyimak tiap kritik yang ada dan akn berhati-hati dalam menjalankan kebijakan. Alam kebijakan itu, Hidayat mengatakan mobil murah ini akan menyebar di 33 provinsi di Indonesia. Tidak hanya terkinsentrasi pada satu kota saja. Hidayat juga mau bicara soal penjatahan  mobil murah untuk setiap wilayah, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Selain itu, para produsen mobil mewah ini juga berjanji akan mengekspor produk mobil mewh mulai tahun 2014.
4.      Pengamat Transportasi Darmaningtyas
Darmaningtyas meminta Jokowi segera membuat kebijakan nyata untuk nmengantisipasi lonjakan volume kendaraan di Jakarta. Darmaningtyas mengatakan Electronic Road Pricing (ERP) merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan dengan system memungut bayaran pada setiap kendaaraan yang melintasi kawasan tertentu yang diterapkan ERP. “ Singapura merupakan Negara tetangga terdekat yang sudah menunjukan bukti mengenai keberhasilan ERP untuk mengurangi kemacetan.” Menurutnya banyak penjabat Pemprov DKI Jakarta, konsultan, pakar, LSM, dan operator ticketing yang sudah studi banding ke Singapura dan Negara-negara lain yang telah melaksanakan ERP. “ Artinya, pengetahuan teknis mengenai implementasi ERP itu sudah cukup dimiliki oleh para stakeholder transportasi di Jakarta. Saying sampai saat ini belum ada implementasinya. Oleh karena itu uang dibutuhkan sekarang adalah memutuskan saja untuk dilakanakan.” Tegas Darmaningtyas. Menurutnya inilah saat yang tepat bagi Jokowi dan Ahok untuk mengambil keputusan menerapan ERP di Jakarta. Kajian teknis mengenai bagaimana penerapan system ERP itu sudah sangat banyak.

5.      Anggota Komisi VIDPR Ferrari Romawi
Anggota DPR ini mengatakan permasalah mobil murah ini harus dilihat dri dua sisi yaitu sisi kebutuhan masyarakat dan sisi kepadatan kendaraan di suatu daerah tarutama Ibu Kota Jakarta. “ Kalau melihat angkutan umum kita saat ini yang belum memadai artinya kita masih membutuhkan adanya kendaraan pribadi yang murah yan bis di jangkau oleh masyarakat.” Ucap Ferrari ketika ditamui di Ruang Komisi VI DPR, Rabu (18/09/2013). Namun disis lain kata Ferrari, infrabstruktur jalan dan sebagainya saat ini daya dukungnya sangat kecil. “Namun di sisi lain infrastruktur kita terutama jalan dan sebagainya daya dukungnya juga sangat kecil, kalau ditambah kendaraan baru yang jumlahnya sangat banyak akan menimbulkan kemaceta luar biasa.” Ujarnya di sisi lain keberadaan mobil murah ini kta Ferrari juga untuk mendorong agar industry otomotif juga terus berkembang. “Kita juga punya tanggung jawab untuk mengembangkan industri otomotif, kita juga mengharapkn bahwa industry otomotif kita bisa berkembang baik.” Ucap anggota DPR Fraksi Demokrat ini. Menurutnya pemerintah pusat maupun daerah harus segera membangun infrastruktur khususnya transportasi massal. Meurut Ferrari, tidak ada dasar hokum yang mengatur untuk menolak moil murah. “ kalau menolak mobil murah itu rasanya tidak ada aturannya, bagaimana bisa membatasi mobil murah apalagi mobil mahal.” Ucap Ferrari. Bahkan seorangGubernur DKI Jakarta Jokowi pun tidak berhak untuk melarang orang untuk mendapatkan kendaraan. “ pokoknya tidak ada yang bisa melarang, termasuk Gubernur DKI Jakarta, terhadap keinginan orang untuk mendapatkan kendaraan baik mobil maupun itu motor, ini kan hak setia orang punya kenapa, apa dasar hukumnya melarang orng membeli kendaraan. Yang bisa dilakukan Pemda adalah mengatur, misalnya ada kebijakan 3 in 1 dan kebijakan lain,” katanya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Karena kebijakan untuk memproduksi mobil “ MURAH “ sudah terlanjur disetujui dan produksi sudah dimulai, maka pihak-pihak yang terkait dalam hal ini seperti bapak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) rencananya akan menerapkan kebijakkan-kebijakkan baru di Ibukota seperti penerapan plat nomor ganjil genap dan ERP untuk jalan-jalan protokol. Dimana tarif yang dikenakan diperkirakan sekitar 100.000 Rupiah setiap kali lewat.

Saran
Menurut saya pribadi, solusi terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan segera membangun infrastruktur yang baik dan merata di seluruh Indonesia serta didukung dengan moda transportasi umum yang mampu mencukupi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat kita. Dengan terpenuhinya kebutuhan akan moda transportasi umum yang baik, aman,dan nyaman tentunya dengan sendirinya masyarakat kita akan beralih menggunakan transportasi umum dan menjadi Indonesia yang lebih baik.





Referensi :










Tidak ada komentar:

Posting Komentar